Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau
sama. Jika anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air,
maka Anda telah mendapatkan larutan gula. Terdapat 2 larutan yaitu; larutan
Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit.
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
Larutan
non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit.
Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat
dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu penghantaran listrik.
a.
Larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh
Svante August Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius
menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel
berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan
tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan
muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan
lain-lain.
Contoh larutan elektrolit lemah :CH3COOH, Al(OH)3
dan Na2CO3
b.
Larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik.
Adapun
larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak
dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam
larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah
sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian
sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan
melalui eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit :
Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH),
Urea (CO(NH)2), Glukosa (C6H12O6),
dan lain-lain.
contoh larutan elektrolit yang anda utarakan diatas kalau tidak salah merupakan contoh dari senyawa yang bersifat asam kuat dan asam lemah. lantas bagaimanakah kelektrolitan dari basa kuat dan basa lemah? apakah sama dengan asam kuat dan asam lemah? lantas bagaimanakah dengan larutam atau senyawa garam?tolong berikan penjelasan dan alsan apakah larutan garam termasuk elektrt dan non elektrolit dan mengapa demikian?
BalasHapusterima kasih semoga inonya bermanfaat...